Saturday, July 15, 2006

Penanganan Pengungsi

Jumlah pengungsi, yang didata pada Oktober 2005 berjumlah 2023 KK, tersebar di 42 Posko di Nias dan Nias Selatan.

Sejak Oktober sampai Juni 2006 sudah dilakukan upaya-upaya, antara lain: membangun rumah permanent, merehabilitasi rumah dan memberikan rumah sementara (Termporary Shelter).

Rumah sementara yang telah dibangun, sampai dengan Juni 2006 sebanyak 399 unit, di Lahewa, Pramuka Gunungsitoli, Islamic Center (Olora) Gunungsitoli, sebagian tersebar di rumah-rumah sekitar Gunungsitoli, Bawolato, Mandrehe, Sirombu dan Teluk Dalam. Sedangkan sekitar 700 unit rumah permanent telah dibangun oeh BRR dan NGO khusus bagi para pengungsi. Sisa pengungsi sebagian pindah ke rumah keluarga, menunggu pembangunan rumah permanent.

Saat ini pengungsi yang tinggal di tenda adalah sebanyak 334 KK, terdiri dari 85 KK di Gunungsitoli dan 249 KK di Teluk Dalam. Untuk 85 KK pengungsi di Gunungsitoli, ada 33 KK tidak bersedia pindah dari tenda pengungsian, sampai mereka mendapatkan rumah permanent. Dan di Teluk Dalam ada yang menyatakan tidak bersedia pindah sebanyak 100 KK.

Gunungsitoli, Nias
BRR saat ini sudah menyiapkan 137 rumah bagi pengungsi yang tidak mempunyai lahan/rumah sendiri. Saat ini sedang dibangun di Olora 28 unit, Dahana 109 unit. Pemda sudah mnyediakan tanah untuk tambahan rumah, kurang lebih 2 hektar di Sisarahili Gunungsitoli, yang bias menampung rumah sebanyak kurang-lebih 60-70 unit.

Teluk Dalam
Pengungsi di Teluk Dalam berjumlah 249 KK yang menyebar di 8 lokasi. Dalam waktu singkat, BRR bersama IFRC akan membangun 119 unit rumah sementara. Sekitar 60 unit lagi akan dibangun oleh UNHABITAT.
Lokasi yang dipakai adalah tanah Pemda Nisel di Desa Hiliana’a, km 2 Teluk Dalam. Untuk menuju ke lokasi perumahan sementara, BRR telah membangun jalan akses sepanjang 840 meter. Juga telah berdiri 20 unit rumah sementara.

Sedangkan untuk Pengungsi Bawolato, terdapat 50 KK. Semula tenda mereka tinggal di tenda depan Kantor Kecamatan Bawolato. Sekarang semuanya telah pindah ke rumah sementara di lapangan bola belakang kantor kecamatan.
Pengungsi Bawolato berasal dari kawasan yang terendam air setelah terjadi gempa, di daerah pantai timur sekitar Idanagawo dan Bawolato, yaitu Desa Bozihona, Tagaule dan Botohaenga.

Untuk sementara waktu, BRR menyediakan program sewa rumah untuk pengungsi yang di tenda bagi yang bersedia. BRR menyiapkan dana sewa kamar untuk para pengungsi. Ini sebagai cara sementara untuk membantu para pengungsi sambil menunggu selesainya pembangunan rumah sementara dan permanent.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home